Oleh: Mochamad Ghozali Ridlo
Tak ada lagi
puisi indah yang ku tulis.
Dalam lembaran
ini, hanyalah namamu
Nama di setiap
detak jantungku
Tak ada lagi
puisi indah yang ku rangkai
Di keheningan
ini, disetiap nafasku teringat bayangmu
Bayangan setiap
langkah perjuanganmu
Bayangan di
setiap tetes keringatmu
Tak ada lagi
puisi indah yang bisa ku rangkai
Selain menyebut
namamu
Yang menghiasi
setiap langkah kakiku
Yang mewarnai
setiap goresanku
Engkaulah guruku,
Dalam setiap
sujudku
Ku persembahkan
doa-doaku
Doa di setiap
perjuanganmu
Doa disela-sela
hembusan nafasmu
Engkaulah pelita
jiwaku
Tanpamu apalah
dayaku
Yang hanyalah
sebutir debu.
Tak menentu.
Sawahan, 18 Februari
2022